Dalam hitungan jam setelah laporan masuk, AKBP Agung Tribawanto langsung menggelar koordinasi strategis dengan seluruh jajaran. Ia memetakan wilayah paling kritis dan menginstruksikan Kapolsek di Ranah Batahan, Sungai Beremas, Lembah Melintang, hingga Kinali untuk mempercepat penyaluran bantuan darurat dan memperkuat kehadiran Polri di tengah masyarakat.
Bantuan sembako disalurkan menggunakan pola distribusi langsung ke titik-titik terdampak, terutama daerah yang sulit dijangkau akibat luapan air. Kapolres memastikan setiap bantuan dibawa personel dengan standar keselamatan penuh agar bisa menjangkau warga yang terisolasi.
Menurut AKBP Agung Tribawanto, langkah ini adalah wujud nyata kesigapan dan tanggung jawab Polri dalam memberikan layanan kemanusiaan. “Ketika masyarakat berada dalam situasi darurat, Polri harus hadir sebagai solusi,” tegasnya dalam arahan kepada jajaran.
Seiring meningkatnya debit air di sejumlah sungai, Polres Pasaman Barat juga mengoptimalkan personel untuk membantu evakuasi warga. Aparat dilengkapi perahu karet, pelampung, dan perlengkapan SAR untuk mengantisipasi daerah rawan longsor maupun lokasi yang terputus aksesnya.
Kapolres menjelaskan bahwa intensitas hujan ekstrem menyebabkan luapan sungai dan material tanah bergerak di beberapa titik. Hal ini membuat akses transportasi terganggu dan menuntut kerja cepat lintas instansi agar stabilitas wilayah tetap terjaga.
Untuk mempercepat pemulihan, AKBP Agung Tribawanto memperkuat kolaborasi dengan BPBD, Basarnas, TNI, serta pemerintah daerah. Polres juga membuka komunikasi dengan relawan desa untuk memastikan data korban dan kebutuhan logistik terpantau akurat.
Di sisi lain, Kapolres mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai dan perbukitan agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Ia menegaskan bahwa informasi cuaca dan kondisi lapangan akan terus diperbarui melalui Bhabinkamtibmas di masing-masing nagari.
Hingga Selasa malam, personel gabungan masih disiagakan di sejumlah kecamatan untuk memastikan bantuan terus mengalir dan tidak ada warga yang tertinggal. Aktivitas patroli pun diperkuat guna memantau perkembangan situasi banjir serta memberi rasa aman bagi masyarakat.
Gerak cepat, empati, dan kepemimpinan lapangan yang ditunjukkan AKBP Agung Tribawanto menjadi bukti bahwa Polres Pasaman Barat berdiri di garda terdepan dalam penanganan bencana. Pendekatan 7 ini dinilai penting untuk menjaga ketenangan warga sekaligus mempercepat proses pemulihan kondisi pascabencana.
# Red | Hp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar