TMNews | Pasbar (SUMBAR) -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupa (DP3AP2KB) bersama Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) berkolaborasi menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak pada masyarakat luas di Kabupaten Pasaman Barat.
Sosialisasi dibuka langsung oleh Kepala DPPKBP3A Pasbar Anna Rahmadia yang didampingi JDPSM Ahli Muda DP3AP2KB Provinsi Sumbar Derniyanti dan dihadiri Satgas PPA Pasbar, Forum Anak, Anggota PKK, Anggota GOW, PATBM Aia Gadang, Muaro Kiawai, Kajai, Bandar Rejo, Sungai Aur serta stakeholder terkait lainnya, yang diselenggarakan di Aula DPPKBP3A setempat, Selasa (18/7). Dalam sosialisasi tersebut juga mengundang dua pemateri yaitu Panit I Unit I Subdit IV Ditreskrimun Polda Sumbar, dan Zera Mendoza (Psikolog).
Dalam kesempatan tersebut Kadis DPPKBP3A Pasbar, Anna Rahmadia menegaskan sosialisasi dilaksanakan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya orang tua, bahwa anak merupakan anugerah yang harus dijaga dan harus adanya antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi kondisi kekerasan pada anak.
"Kami mengajak bersama-sama untuk mengedukasi masyarakat bahwa anak adalah anak bersama, dan perlu perhatian masyarakat terutama orang tua. Dengan kondisi sekarang dimana memang perlu ekstra pemantauan dan pengawasan dari kita bersama di era pesatnya perkembangan teknologi digital atau penggunaan gadget," ucap Anna Rahmadia.
Lanjut dikatakannya bahwa Gerakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak diharapkan agar seluruh elemen baik dari instansi terkait hingga masyarakat bergerak bersama dan memahami indikasi awal anak terkena kekerasan, sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan kekerasan yang meluas kepada anak-anak di tengah masyarakat.
"Kekerasan terhadap anak tidak hanya datang dari luar lingkungan sekitar saja, namun banyak ditemukan kasus kekerasan terhadap anak dari internal lingkungan baik dari keluarga, tetangga dan lainnya. Dan itu perlu antisipasi dan perhatian dalam mencegah kekerasan atau menangani kasus kekerasan anak tersebut," jelas Anna Rahmadia.
Ia juga berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar tepatnya DP3AP2KB yang telah memilih Pasaman Barat menjadi salah satu kabupaten dalam melaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan anak ini, karena tidak semua Kabupaten kota yang dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut.
Diakhir sambutannya ia berharap melalui kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak ini bisa menyampaikan maksud dan tujuan yang bisa menggerakkan semua lapisan masyrakat bersama untuk menguatkan tekad, komitmen dan bersinergi menyatukan langkah sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang cinta anak sebagai wujud nyata keseriusan dalam pencegahan kekerasan.
Sementara itu, Kadis DP3AP2KB Provinsi Sumbar yang diwakili JDPSM Ahli Muda Derniyanti menjelaskan bahwa tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memperkuat koordinasi, jejaring dan sinergitas dalam mengoptimalkan upaya perlindungan anak kepada semua stakeholder terkait yang ada di Pasaman Barat. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap anak telah memberikan dampak negatif dan luas.
“Tidak hanya terhadap korban, tetapi juga berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak dalam kehidupan satu keluarga. Hal ini mengingat kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali terjadi di lingkungan rumah tangga juga di di lingkungan public atau umum atau di suatu komunitas. Kekerasan yang dihadapi perempuan dan anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran. Pelaku kekerasan juga bukan hanya orang luar ataupun orang tidak dikenal, namun juga berasal dari lingkungan terdekat kita," ungkap Derniyanti.
Kegiatan pencegahan kekerasan terhadap anak ini, lanjutnya merupakan bagian dari tugas dan peran kita semua dengan melibatkan instansi terkait. Ia mengajak semua masyarakat dan instansi untuk bersinergi sehingga kedepannya kasus-kasus kekerasan terhadap anak dapat diantisipasi dan dicegah bersama.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap kepada seluruh lembaga terkait, aparat penegak hukum, perempuan, organisasi P2TP2A, masyarakat, organisasi Lembaga Pemerhati Perempuan dan Anak agar lebih memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap pencegahan dan penanganan tindak pidana kekerasan terhadap anak serta memperkuat dukungan untuk bersinergi, dan saling bekerjasama dengan stakeholder terkait," harapnya.
(Dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar