TRIMATRANews | Padang (SUMBAR) — Pada Minggu, 23 November 2025, situasi lalu lintas di Sumatera Barat bergerak dalam irama pengawasan yang makin intensif. Ditlantas Polda Sumbar di bawah komando Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq menggelar razia terpadu di berbagai titik strategis untuk merespons peningkatan mobilitas akhir tahun yang berpotensi memicu lonjakan pelanggaran. Operasi ini diarahkan untuk menekan pelanggaran yang kerap menjadi pemicu kecelakaan, termasuk kendaraan tanpa kelengkapan dokumen hingga modifikasi berbahaya.
Dalam keterangannya, Kombes Reza Akbar menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar operasi sesaat, tetapi bagian dari strategi pengamanan jangka panjang. Ia menyebut seluruh jajaran wajib memastikan ruang publik tetap aman. “Keselamatan adalah prioritas yang tidak dapat ditawar,” ujarnya. Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa kepolisian tidak sekadar menertibkan, tetapi membangun kultur berlalu lintas yang lebih disiplin.
Kombes Reza Akbar juga mengingatkan bahwa banyak kecelakaan fatal di Sumbar muncul dari kelalaian yang dianggap ringan, misalnya tidak memakai helm, penggunaan knalpot bising, atau kendaraan yang tak lagi layak jalan. Ia menekankan bahwa razia dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, melainkan mencegah korban jiwa. “Kami tidak ingin ada lagi nyawa melayang hanya karena pelanggaran kecil yang seharusnya dapat dicegah,” tuturnya.
Operasi penertiban akan berlangsung hingga 30 November 2025. Titik pengawasan akan diperbarui secara dinamis berdasarkan temuan harian. Pendekatan data ini memungkinkan jajaran Ditlantas bergerak lebih presisi, termasuk melibatkan fungsi pendukung dari berbagai satuan Polda Sumbar untuk memastikan efektivitas di lapangan.
Di lokasi razia, Iptu Afrizal Sahar, S.H., Paur Subbag Renminops Bagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar, hadir mewakili Kabag Bin Ops. Ia mengawasi prosedur, mengecek kesiapan personel, dan memastikan setiap tindakan berjalan sesuai standar operasional. Menurutnya, disiplin internal merupakan fondasi keberhasilan operasi penindakan.
Iptu Afrizal membeberkan bahwa pelanggaran yang dominan ditemukan pada akhir pekan adalah kendaraan tanpa surat lengkap dan penggunaan knalpot brong. Kedua pelanggaran ini, jelasnya, bukan hanya meresahkan masyarakat tetapi juga dapat memicu ketegangan sosial, terutama di kawasan padat penduduk. Karena itu, tindakan tegas harus dilakukan untuk menjaga ketertiban umum secara menyeluruh.
Di beberapa titik pengawasan, petugas tidak hanya menindak tetapi juga memberikan edukasi, terutama kepada pengendara muda yang mendominasi pelanggaran. Pendekatan preemtif ini menjadi kunci untuk memperkuat kesadaran kolektif. Edukasi itu diberikan dengan dialog, bukan intimidasi, agar pesan keselamatan dapat diterima secara lebih efektif.
Meski demikian, Kombes Reza Akbar kembali menegaskan bahwa pelanggaran yang membahayakan keselamatan tidak akan mendapatkan toleransi. Jalan raya, katanya, bukan ruang eksperimen untuk modifikasi ekstrem atau perilaku berkendara yang sembrono. Ketegasan ini dipertegas untuk mengembalikan budaya tertib lalu lintas yang belakangan mulai longgar.
Sejumlah pengendara yang terjaring razia mengakui selama ini mereka merasa aman melanggar aturan karena razia jarang digelar. Fenomena ini menjadi dasar Ditlantas memperpanjang operasi hingga akhir bulan. Konsistensi, menurut Kombes Reza, adalah kunci untuk menumbuhkan kembali budaya disiplin di jalan raya.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, S.S., M.Tr (A.P.), menegaskan dukungan penuh terhadap rangkaian operasi tersebut. Ia menilai langkah tegas ini bertujuan melindungi masyarakat. “Kedisiplinan berkendara bukan hanya soal taat aturan, tetapi tentang menyelamatkan nyawa,” ujarnya. Ia memastikan seluruh prosedur razia dilakukan secara transparan dan humanis.
Menjelang berakhirnya masa operasi pada 30 November, masyarakat diimbau melengkapi dokumen kendaraan, memastikan kelayakan teknis, dan menghindari modifikasi yang melanggar standar. Ditlantas Polda Sumbar berharap bahwa upaya kolektif masyarakat dapat memperkuat hasil dari operasi yang sedang digencarkan.
Pada akhirnya, Dirlantas Kombes Reza Akbar kembali menyampaikan bahwa keselamatan jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Ia menekankan bahwa kepatuhan masyarakat adalah faktor penentu untuk mewujudkan lualu lintas yang aman, tertib, dan manusiawi di seluruh Sumatera Barat.
# Red | hp




Tidak ada komentar:
Posting Komentar