Post Page Advertisement [Top]

TRIMATRANews | Lampung — Dalam sebuah kejadian yang mengundang perhatian publik di jalur utama Tol Trans Sumatera, dua prajurit TNI AD, Sertu Eko Wahyudi dan Serda Maradang Simanjuntak, menjadi figur kunci yang berhasil menggagalkan upaya peredaran sekitar 90 ribu butir ekstasi. Penemuan itu bermula dari sebuah mobil SUV yang ringsek dan ditinggalkan pengemudinya usai kecelakaan, sebelum akhirnya membuka tabir jaringan narkoba berskala besar.

Kejadian berawal ketika Nissan X-Trail yang mengalami kecelakaan ditemukan dalam kondisi rusak parah di KM 136 jalur B. Tidak ada seorang pun di lokasi, sehingga situasi itu memicu kecurigaan. Respons cepat dari para prajurit—khususnya Babinsa Sertu Eko Wahyudi—membawa penemuan tas-tas mencurigakan yang terselip di bawah jembatan tol tidak jauh dari lokasi kendaraan.

Setelah memeriksa lebih dekat, Sertu Eko bersama Serda Simanjuntak menemukan puluhan kantong plastik rapi berisi ribuan butir tablet berwarna mencolok. Total ada 34 kantong besar yang kemudian dikonfirmasi berisi sekitar 90 ribu butir ekstasi. Temuan itu langsung diamankan sesuai prosedur militer sebelum diteruskan ke kepolisian.

Kodim 0411/Kota Metro segera mengoordinasikan langkah lanjut dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung. Penyerahan barang bukti dilakukan secara resmi, menandai kolaborasi TNI–Polri dalam penindakan kasus narkotika lintas wilayah. Sinergi semacam itu kembali menunjukkan pentingnya respons terintegrasi dalam menghadapi ancaman narkoba kelas berat.

Komandan Kodim 0411/KM, Letkol Inf Noval Darmawan, memberikan apresiasi penuh atas kejelian dua prajuritnya. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya kebetulan, melainkan hasil dari disiplin di lapangan serta kewaspadaan yang menjadi bagian dari profesionalisme TNI AD dalam menjaga keamanan masyarakat.

Jumlah ekstasi yang ditemukan dinilai sangat besar, sehingga dugaan kuat mengarah pada keterlibatan sindikat narkoba berskala nasional ataupun internasional. Jalur tol strategis yang menghubungkan berbagai provinsi di Sumatera diduga menjadi salah satu lintasan utama bagi para pelaku untuk memindahkan barang haram tanpa terpantau.

Polda Lampung kini tengah mengejar pemilik kendaraan dan jaringan yang terlibat. Penyelidikan diperluas mulai dari kepemilikan kendaraan, rekam jejak perjalanan, hingga kemungkinan hubungan dengan kelompok penyelundup yang sebelumnya pernah beroperasi di kawasan pesisir dan perlintasan darat Sumatera.

Respons cepat prajurit TNI AD tidak hanya menggagalkan peredaran besar-besaran, tetapi juga membuka peluang besar bagi aparat untuk membongkar struktur sindikat. Kasus ini dianggap sebagai salah satu pengungkapan narkoba terbesar di Tol Trans Sumatera sepanjang tahun berjalan.

Keberhasilan tersebut juga menjadi pengingat bahwa upaya pemberantasan narkotika memerlukan kolaborasi multipihak, termasuk dari mereka yang berada di garis depan seperti Babinsa. Kehadiran TNI AD di lapangan terbukti dapat memperkuat mata rantai keamanan yang selama ini menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum.

Masyarakat Lampung berharap proses penyelidikan dapat mengungkap aktor utama di balik distribusi narkotika ini. Jaringan besar mesti diputus hingga ke akar, demi mencegah ribuan pil ekstasi itu jatuh ke tangan generasi muda dan memperburuk situasi sosial di berbagai daerah.

# Red | Hp


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

Segenap wartawan & wartawati, Komisaris serta pemimpin Redaksi Trimatranews turut berduka cita atas bencana erupsi gunung Merapi Sumbar






.




Selamat datang di Cp 085319070835