Dalam arahannya, Irjen Gatot menegaskan bahwa hari itu bukan tentang patroli ataupun razia. “Hari ini kita turun untuk rakyat. Pastikan setiap bantuan sampai ke rumah-rumah warga. Jangan ada yang terlewat,” ujarnya tegas, memberi penekanan bahwa solidaritas adalah prioritas utama.
Ratusan personel kemudian bergerak menyiapkan sepeda motor dinas yang telah dipasangi paket bantuan. Beras, mie instan, susu bayi, air mineral, obat-obatan, hingga selimut tertata rapi dalam kantong-kantong logistik berwarna biru. Semua disiapkan untuk menembus jalan-jalan kecil yang bahkan belum terdata secara lengkap oleh relawan.
Satuan yang terlibat mencerminkan operasi besar: Samapta, Lantas, Brimob, Sabhara, Propam, dan jajaran Bhabinkamtibmas. Setelah briefing singkat, seluruh personel dibagi dalam tim kecil agar pendistribusian cepat menjangkau lokasi-lokasi yang dinilai paling membutuhkan, termasuk daerah yang masih terisolir banjir dan galodo.
Masing-masing tim telah memetakan jalur: siapa yang mengambil area berbukit, siapa yang menuju dataran rendah yang masih tergenang, dan siapa yang fokus membantu warga lansia serta keluarga dengan anak kecil. Empati menjadi energi yang mempersatukan ratusan seragam cokelat itu.
Begitu menyentuh lapangan, keberadaan para personel tidak hanya tentang menyerahkan paket bantuan. Mereka membantu memindahkan barang-barang warga yang terancam hanyut, menuntun anak-anak yang ketakutan, hingga menenangkan orang tua yang masih syok dengan cepatnya banjir bandang menerjang rumah mereka.
Motor dinas menjadi alat penting di banyak lokasi. Jalur berlumpur, gang sempit, dan permukiman licin yang tak mungkin ditembus mobil mampu mereka lalui dengan penuh kehati-hatian. Di titik-titik inilah masyarakat merasakan wujud paling nyata dari kehadiran negara—kehadiran yang tidak hanya memantau, tetapi ikut memikul beban.
Irjen Gatot memastikan bahwa aksi kemanusiaan tidak berhenti pada hari itu saja. Polda Sumbar akan menerapkan skema distribusi bantuan secara door to door hingga situasi benar-benar kembali stabil. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang merasa sendirian menghadapi masa sulit.
Di tengah musibah yang merenggut harta, rumah, bahkan keseharian masyarakat, kedatangan para personel membawa lebih dari sekadar paket sembako. Mereka membawa rasa aman, ketenangan, dan keyakinan bahwa solidaritas masih hidup di tengah bencana.
Dan bagi warga Sumatera Barat, kehadiran Irjen Pol Gatot Tri Suryanta serta ratusan anggotanya adalah bukti bahwa polisi bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga penjaga harapan di saat paling gelap.
# Red | Hp






Tidak ada komentar:
Posting Komentar