Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pasaman, Iptu Afrizal, yang menjadi figur kunci dalam penanganan kasus ini, memaparkan kronologi lengkap kejadian tersebut. Menurutnya, ekskavator itu dibawa menggunakan truk Mitsubishi Fuso bernomor polisi BA 8860 WU yang dikemudikan oleh Dedi Saputra. Truk tersebut melaju dari arah Kumpulan menuju kawasan Malampah.
Afrizal menjelaskan bahwa saat melintasi jalur Kubua Sinun, kondisi jalan yang menanjak dan menyempit menyebabkan beban truk menjadi tidak stabil. Ketika kendaraan berusaha menyesuaikan posisi di tikungan, ekskavator tiba-tiba bergeser dan jatuh ke sisi kanan badan jalan, tepat ke arah korban yang saat itu berada di lokasi.
Benturan keras alat berat seberat beberapa ton tersebut membuat Syahrizal Yusuf tidak sempat menghindar. Warga setempat yang melihat kejadian itu langsung berhamburan memberikan pertolongan, namun nyawa korban tidak tertolong. “Korban meninggal di tempat akibat luka berat pada bagian tubuh karena tertimpa alat,” ujar Iptu Afrizal dalam keterangan resminya.
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian segera mengamankan pengemudi truk dan melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab pasti pergeseran ekskavator tersebut. Dugaan awal mengarah pada sistem pengikat alat berat yang tidak maksimal, sehingga tidak mampu menahan beban saat kendaraan melintasi jalur terjal.
Masyarakat sekitar menyebut bahwa jalur itu memang kerap dilalui kendaraan bermuatan besar, namun minim pengawasan dan tidak memiliki jalur alternatif yang lebih aman. Tragedi ini kembali membuka diskusi terkait pentingnya standar keselamatan transportasi alat berat yang selama ini dianggap masih longgar.
Iptu Afrizal menambahkan bahwa pihaknya akan memeriksa kelayakan kendaraan, kelengkapan dokumen angkutan, serta standar keselamatan pengikatan alat berat yang digunakan oleh sopir. Jika ditemukan kelalaian, maka proses hukum akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, keluarga korban terlihat terpukul oleh kejadian ini. Beberapa warga menyebut Syahrizal Yusuf sebagai sosok yang dikenal ramah dan aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Kepergian mendadak itu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Nagari Simpang Utara.
Pihak Polres Pasaman juga mengimbau seluruh pengemudi angkutan alat berat agar memperhatikan aspek teknis pengamanan muatan sebelum melakukan perjalanan. Afrizal menekankan bahwa kecelakaan serupa bisa dicegah apabila seluruh prosedur pengamanan dipatuhi tanpa kompromi.
Kasus ini kini memasuki tahap penyelidikan lanjutan. Kepolisian berjanji akan bekerja secara profesional untuk mengungkap unsur kelalaian dalam peristiwa tragis yang merenggut nyawa Syahrizal Yusuf tersebut. Warga berharap langkah tegas aparat dapat mencegah jatuhnya korban jiwa di kemudian hari.
# Red | Hp




Tidak ada komentar:
Posting Komentar