Post Page Advertisement [Top]

 

TRIMATRANews | Jakarta, Dua hari pasca operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid, suasana di Gedung Merah Putih KPK kembali menunjukkan denyut tegas lembaga antirasuah itu. Sejak Selasa pagi (4/11/2025), para penyidik terlihat keluar masuk ruang pemeriksaan membawa berkas dan dokumen tebal. Di dalam, proses interogasi terhadap sepuluh orang yang diamankan dalam OTT tersebut berlangsung maraton hingga larut malam.


Sumber internal menyebut, penyidik telah memeriksa intensif Abdul Wahid sejak pukul 10.00 pagi hingga menjelang tengah malam. Gubernur Riau itu disebut memberi sejumlah keterangan penting terkait proyek pembangunan di lingkungan pemerintah provinsi yang diduga menjadi sumber aliran dana suap. “Fokus awal kami adalah menelusuri pola pembagian proyek dan pihak yang menjadi penghubung,” ujar seorang penyidik KPK yang enggan disebut namanya kepada Trimatranews.com.


Menurut informasi yang diperoleh dari sumber lapangan, KPK menemukan adanya dugaan pengaturan proyek bernilai miliaran rupiah yang melibatkan beberapa pejabat daerah serta kontraktor lokal. Dugaan sementara, uang yang menjadi barang bukti dalam OTT berasal dari pembayaran komitmen proyek yang dijanjikan kepada pihak tertentu. “Nilainya signifikan, tapi kami belum bisa sebutkan angka pastinya,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam konferensi pers singkat di Jakarta.


Koordinasi antara tim KPK di Jakarta dan tim lapangan di Pekanbaru pun terus berjalan. Sejumlah lokasi di Riau, termasuk rumah dinas dan beberapa kantor dinas teknis, kembali digeledah pada Selasa malam. Dari hasil penggeledahan tersebut, tim mengamankan dokumen proyek, laporan keuangan, serta data komunikasi elektronik yang diduga kuat berkaitan dengan transaksi suap.


Di sisi internal, semangat penyidik KPK disebut meningkat. Seorang pejabat senior lembaga itu mengatakan bahwa OTT kali ini menjadi simbol kebangkitan moral lembaga setelah beberapa waktu terakhir mendapat sorotan publik. “Ini bukan sekadar kasus, tapi penegasan bahwa KPK masih berfungsi sebagai benteng integritas nasional,” ujarnya.


Sementara di Riau, tim penyidik yang masih berada di lapangan melakukan klarifikasi kepada sejumlah kepala dinas dan staf teknis. Beberapa di antara mereka diperiksa di lokasi tanpa harus dibawa ke Jakarta, sebagai bagian dari upaya mempercepat proses pengumpulan data. “Kami ingin memastikan semua bukti terverifikasi di tempat asalnya,” kata Kepala Satgas Penyidikan, Darmawan, di Pekanbaru.


Langkah cepat KPK juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat hukum pidana, Prof. Hadi Iskandar, menilai penyidik kini bekerja lebih sistematis dengan mengedepankan pendekatan forensik digital. “Metode penelusuran jejak uang kini jauh lebih modern. Tidak cukup hanya menangkap tangan, tapi juga memastikan aliran dana terpetakan dengan jelas,” ujarnya.


Meski begitu, tak sedikit pula tekanan datang dari berbagai pihak yang meminta KPK menjaga obyektivitas penyidikan. Sejumlah politisi di Senayan mengingatkan agar penegakan hukum tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. “Kami percaya pada KPK, tapi transparansi harus dijaga agar tak muncul kecurigaan publik,” kata anggota Komisi III DPR RI, Siti Wulandari.


Dari sisi publik, gelombang dukungan terhadap KPK terus mengalir di media sosial. Warganet memuji konsistensi lembaga itu yang kembali menunjukkan ketegasan dalam menangani kasus besar di tingkat daerah. “KPK jangan kendor, bersihkan sampai ke akar,” tulis salah satu pengguna X dalam tagar #KPKBangkit.


Sementara Abdul Wahid sendiri, menurut informasi terakhir, memilih bungkam saat dibawa ke ruang pemeriksaan tambahan pada Rabu dini hari. Dengan wajah letih dan tangan diborgol, ia hanya sempat mengatakan singkat, “Saya akan ikuti proses hukum.” Kini, publik menanti hasil resmi dari konferensi pers KPK yang dijadwalkan digelar dalam waktu dekat untuk mengumumkan status hukum sang gubernur.


Catatan Redaksi:
Liputan ini merupakan bagian keempat dari seri investigasi Trimatranews.com mengenai OTT Gubernur Riau Abdul Wahid. 

Redaksi terus memantau perkembangan penyidikan KPK, baik dari Jakarta maupun Pekanbaru, guna memastikan publik memperoleh informasi akurat, terverifikasi, dan berimbang. Laporan mendalam berikutnya akan menyoroti reaksi keluarga Abdul Wahid dan situasi politik internal Riau pasca penetapan tersangka.

# hp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

Segenap wartawan & wartawati, Komisaris serta pemimpin Redaksi Trimatranews turut berduka cita atas bencana erupsi gunung Merapi Sumbar






.




Selamat datang di Cp 085319070835